SMANTIG -- Merebaknya jumlah yang terinfeksi pandemik COVID-19 di Indonesia, membuat berbagai instansi termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan sekolah sebagai bagian dari jaga jarak fisik.  

Libur dalam arti bukan untuk liburan melainkan mengganti proses belajar yang biasanya dilakukan dengan cara konvensional, diganti dengan belajar daring.

Jangan sampai siswa diliburkan namun tidak melakukan apa-apa di rumah. Padahal tujuan diliburkannya siswa agar bisa belajar di rumah, seperti imbauan Presiden Jokowi agar rakyat Indonesia bisa belajar, bekerja di rumah, dan beribadah di rumah.

Untuk hal itu, kegiatan siswa selama di rumah belajar seperti biasa namun perbedaanya adalah bukan tatap muka, melainkan daring. Para guru SMAN 3 Payakumbuh melakukan pembelajaran dengan berbagai media, di antaranya whatsapp group, google classroom, e-mail, ruang guru maupun ujian online dengan bantuan blinz quiz (google form). 

Walaupun siswa belajar di rumah, para guru tetap melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah. Hal itu pun berlaku untuk melaksanakan PTS Ganjil T.P 2020/2021 yang dimulai dari Senin 21 s.d 29 September 2020 mendatang. 

Guru sebagai pengawas, sesuai dengan anjuran dari Dinas Pendidikan Provinisi Sumatera Barat hanya boleh maksimal 30 orang di lingkungan sekolah, membuat guru bergantian ke sekolah sesuai dengan jadwal dan daftar yang sudah disusun oleh panitia ujian (Tim Kurikulum). 

Untuk proses PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) guru dibagi di setiap labor (labor komputer 1,2,3, dan 4) serta ruang guru lantai 1 dan 2. Sedangkan untuk PTS Ganjil pengawas dibagi per kelas di setiap labor. Labor 4 untuk pengawas kelas X, labor 3 untuk pengawas kelas XI, labor 2 untuk pengawas kelas XII, dan labor 1 untuk siswa yang tidak memiliki telepon genggam (Android) serta yang kesulitan jaringan.

Kondisi di setiap labor komputer

Labor Komputer 4 (Pengawas Kelas X)